Jakarta
- Para legenda AC Milan dan sepakbola nasional akan bertanding dalam
sebuah pertandingan amal di Stadion gelora Bung Karno, Minggu
(4/9/2011). Anda sudah siap melihat Widodo C. Putro bertanding melawan
Alessandro Costacurta?
Para legenda Rossoneri
yang tergabung dalam Milan Glories, bakal bertanding melawan Indonesia
All Star Legends pada sebuah laga bertajuk "GBK Asia Disaster Relief
Tour 2011". Pertandingan ini diprakarsai oleh PT. Asia Sport Development
(ASD)
Rencananya, sebagian hasil penjualan tiket pertandingan
eksebisi tersebut akan dialokasikan sebagai dana sosial, antara lain
untuk membantu korban bencana alam. Yayasan Nadhatul Ulama (NU) dipilih
sebagai institusi resmi penerima donasi yang akan disumbangkan oleh AC
Milan Foundation.
Beberapa legenda Milan yang dibawa datang ke
Indonesia antara lain adalah Costacurta, Franco Baresi, George Weah,
Marcos Cafu, Dida, dan Daniele Massaro.
Sedangkan beberapa
legenda Indonesia yang diperkirakan bakal bermain adalah Widodo, Ricky
Yacobi, Rully Nere, Rochy Putiray, dan Robby Darwis.
Milan
Glories sendiri sudah tiba di Indonesia. Kemarin, Jumat (2/9), mereka
bersantai-santai dan berlibur di Bali terlebih dulu. Mereka menginap di
hotel di kawasan Nusa Dua dan akan menikmati keindahan Pulau Dewata
lewat berbagai obyek wisata yang ada.
Tiket pertandingannya
sendiri sudah bisa dipesan online di Tiku.co.id, rajakarcis.com,
ibudibjo.com, dan plasa.com dengan rincian harga sebagai berikut:
VIP Barat : Rp 1.250.000
VIP Timur : Rp 750.000
Kategori 1 : Rp 150.000
Kategori 2 : Rp 100.000
Kategori 3 : Rp 50.000
sumber:http://www.beritabola.com
Berita Bola Indo
Sabtu, 03 September 2011
Indonesia harus memaksimalkan laga Kandang
Kekalahan di kandang Iran memang mengecewakan. Tapi, timnas Indonesia
tak boleh patah arang karena masih ada sisa lima pertandingan di mana
tiga di antaranya akan dimainkan di kandang sendiri.
Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Iran dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Meski bisa menahan imbang 0-0 pada babak pertama, tim 'Merah Putih' akhirnya menyerah 0-3.
"Pada babak pertama anak-anak bermain baik, tetapi secara fisik mereka memang masih belum maksimal. Iran memiliki pemain berpostur tubuh tinggi, tidak heran jika mereka bisa memanfaatkan bola-bola atas. Apalagi secara peringkat dunia, mereka jauh di atas kita," kata pelatih Indonesia, Wim Rijsbergen.
"Seharusnya pemain bisa lebih konsentrasi. Mereka sudah berusaha keras, sayang memang hasilnya ternyata kurang cukup," sesalnya.
Meski saat ini menghuni posisi juru kunci Grup E, peluang Indonesia untuk lolos ke putaran berikutnya masih terbuka lebar. Untuk memuluskannya, Firman Utina dkk. harus mampu meraih poin penuh saat berlaga di kandang sendiri.
"Pertandingan kandang dan tandang memiliki efek berbeda. Kita di Indonesia punya suporter yang banyak dan luar biasa. Di pertandingan kandanglah nanti kami akan berusaha mencuri poin kemenangan," ujar Rijsbergen.
"Jika kami bisa berkoordinasi selama 90 menit dan mampu menahan bola, maka kami memiliki peluang lolos dari grup," tutur pria asal Belanda ini.
Selasa (4/9/2011) besok, ujian kandang pertama akan dihadapi Indonesia. Tim 'Merah Putih' akan menjamu Bahrain di Gelora Bung Karno.
sumber: http://www.beritabola.com/liga-indonesia/liga-indonesia.html
Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Iran dalam pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia. Meski bisa menahan imbang 0-0 pada babak pertama, tim 'Merah Putih' akhirnya menyerah 0-3.
"Pada babak pertama anak-anak bermain baik, tetapi secara fisik mereka memang masih belum maksimal. Iran memiliki pemain berpostur tubuh tinggi, tidak heran jika mereka bisa memanfaatkan bola-bola atas. Apalagi secara peringkat dunia, mereka jauh di atas kita," kata pelatih Indonesia, Wim Rijsbergen.
"Seharusnya pemain bisa lebih konsentrasi. Mereka sudah berusaha keras, sayang memang hasilnya ternyata kurang cukup," sesalnya.
Meski saat ini menghuni posisi juru kunci Grup E, peluang Indonesia untuk lolos ke putaran berikutnya masih terbuka lebar. Untuk memuluskannya, Firman Utina dkk. harus mampu meraih poin penuh saat berlaga di kandang sendiri.
"Pertandingan kandang dan tandang memiliki efek berbeda. Kita di Indonesia punya suporter yang banyak dan luar biasa. Di pertandingan kandanglah nanti kami akan berusaha mencuri poin kemenangan," ujar Rijsbergen.
"Jika kami bisa berkoordinasi selama 90 menit dan mampu menahan bola, maka kami memiliki peluang lolos dari grup," tutur pria asal Belanda ini.
Selasa (4/9/2011) besok, ujian kandang pertama akan dihadapi Indonesia. Tim 'Merah Putih' akan menjamu Bahrain di Gelora Bung Karno.
sumber: http://www.beritabola.com/liga-indonesia/liga-indonesia.html
Langganan:
Postingan (Atom)